Di sebuah kampung tinggal seorang ibu yang sudah tua bersama dengan anak tunggalnya. Suaminya sudah lama meninggal dunia. Si ibu selalu berasa sedih kerana anaknya mempunyai tabiat buruk yang terlalu sukar diubah seperti mencuri, berjudi, tidak mahu bekerja, mengganggu orang ramai dan banyak lagi.......

Ibunya selalu berdoa kehadrat Ilahi...."Ya Allah, sebelum aku menutup mata, ingin aku melihat anak kesayanganku ini bertaubat dan berubah menjadi anak yang paling mulia di sisiMu ya Allah...berilah kepadanya taufik dan hidayahMu..."

Namun begitu, si anak tetap dengan amalan buruknya....masuk keluar penjara merupakan perkara biasa baginya. Sehinggalah pada suatu hari, dia mencuri di sebuah rumah orang kenamaan dan akhirnya tertangkap. Disebabkan kekerapan kesalahan yang dilakukannya, dosanya pada kali ini tidak dapat diampun lagi. Dia dijatuhkan hukuman bunuh. Apabila loceng di desa itu berdentang berbunyi pada pukul enam pagi, maka ketika itu dia akan dihukum bunuh!

Puaslah si ibu tua ke hulu dan ke hilir memohon simpati penguasa dan pemerintah untuk mengampuni dosa anaknya namun keputusan sudah sebulat kata....anaknya tetap akan menghadapi hukuman.

Si ibu jadi lelah....menitis jua akhirnya airmata si anak melihat kesungguhan si ibu namun apakan daya....

Keesokkan harinya, seluruh penduduk kampung jadi tergaman kerana loceng besar di desa mereka tidak berbunyi seperti biasa....lima minit sudah berlalu....sepuluh minit sudah berlalu.....dan akhirnya meraka mendapat jawapan yang amat mengejutkan.

Rupanya si ibu tua tadi mengikatkan tubuhnya di bendul loceng tersebut. Apabila tepat pukul enam, bendul yang sepatutnya berhayun itu memukul dinding loceng dan hancurlah kepala tua si ibu....mengalir darah merah membasahi bendul loceng itu.....demi seorang anak si ibu tua sanggup melakukannya. Demi janji pemerintah yang akan memancung anaknya sebaik sahaja loceng enam pagi berbunyi....maka si ibu mengorbankan nyawanya sendiri untuk memastikan loceng itu tidak berbunyi dan anaknya tidak akan dipancung....demi kasih sayang si ibu.

Sesuatu untuk dijadikan renungan untuk kita semua.....

Agar kita selalu mencintai sesuatu yang berharga yang tidak boleh dinilai dengan sesuatu apapun...

There is a story living in us that speaks of our place in the world,

It is a story that invites us to love what we love and simply be ourselves.

Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan

Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahsia dari masa muda yang abadi

Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan

Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan

Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan

Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan

Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah muzik yang menggetarkan hati

Ambillah waktu untuk memberi, itu membuat hidup terasa bererti

Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan

Gunakan waktu sebaik mungkin, karena waktu tidak akan boleh diputar kembali

Dipetik dari: http://www.motivasi.web.


contengan asal,
greaTroublemaker

0 comments: